Tentang Kami

Taman Nasional Wasur

Latar Belakang Taman Nasionao Wasur

Taman Nasional Wasur memiliki latar belakang yang erat kaitannya dengan kekayaan alam dan budaya masyarakat Papua bagian selatan. Kawasan ini sejak lama dikenal sebagai bentang alam unik yang didominasi oleh ekosistem lahan basah, padang savana, rawa, dan hutan yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna khas Australia-Papua. Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, wilayah Wasur merupakan habitat penting satwa langka seperti kanguru tanah, kasuari, burung cendrawasih, buaya rawa, dan berbagai jenis ikan serta burung air migran yang menjadikan kawasan ini sebagai jalur penting dalam siklus hidupnya. Selain nilai ekologis, Wasur juga memiliki nilai budaya yang tinggi karena menjadi bagian dari kehidupan masyarakat adat Marind dan suku-suku lainnya yang menggantungkan hidup pada sumber daya alam di dalam kawasan. Atas dasar kekayaan hayati dan sosial budaya tersebut, pemerintah menetapkan Wasur sebagai taman nasional pada tahun 1990 untuk melindungi keanekaragaman hayati sekaligus menjaga kearifan lokal masyarakat. Sejak saat itu, Taman Nasional Wasur dijuluki sebagai “Serengeti Papua” karena luasnya padang savana yang menyerupai kawasan konservasi di Afrika, menjadikannya salah satu kawasan konservasi penting yang tidak hanya berfungsi melestarikan lingkungan, tetapi juga menjadi pusat penelitian, pendidikan, serta pengembangan ekowisata yang berkelanjutan di tanah Papua.

Nilai-Nilai Kami

Taman Nasional Wasur

Nilai Ekologis

Menjadi habitat penting satwa langka seperti kanguru tanah, kasuari, buaya rawa, cendrawasih, dan burung air migran dari berbagai negara.

Taman Nasional Wasur

Nilai Keanekaragaman Hayati

Memiliki ekosistem unik berupa savana, rawa, padang rumput, dan hutan yang dikenal sebagai “Serengeti Papua”

Taman Nasional Wasur

Nilai Budaya

Menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat adat Marind dan suku-suku lain yang menjaga kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.

Taman Nasional Wasur

Nilai Pendidikan dan Penelitian

Kawasan penting untuk studi ilmiah, pendidikan lingkungan, serta penelitian flora, fauna, dan ekosistem.

Taman Nasional Wasur

Tim Ahli Taman Nasional Wasur

Taman Nasional Wasur di Papua Selatan dikenal sebagai salah satu kawasan konservasi terpenting di Indonesia. Keunikan ekosistemnya yang terdiri dari padang rumput luas, rawa-rawa, hutan sagu, dan savana tropis menjadikannya habitat bagi beragam satwa khas Papua seperti kanguru tanah, kasuari, burung cendrawasih, buaya rawa, serta berbagai jenis ikan dan burung migran. Untuk menjaga kelestarian kawasan ini, dibentuklah Tim Ahli Taman Nasional Wasur yang berperan penting dalam memberikan arahan, penelitian, serta solusi strategis bagi pengelolaan taman nasional.

Taman Nasional Wasur

Peran dan Fungsi Tim Ahli

Tim Ahli Taman Nasional Wasur memiliki peran sebagai pendamping teknis dan akademis dalam setiap kegiatan konservasi. Beberapa fungsi utamanya meliputi:

Kajian Ilmiah dan Penelitian: melakukan penelitian mengenai ekosistem, keanekaragaman hayati, serta dinamika lingkungan di kawasan Wasur.

Pendampingan Teknis: memberikan masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan kawasan, termasuk zonasi dan strategi konservasi satwa.

Monitoring dan Evaluasi: melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi ekosistem serta efektivitas program konservasi yang dijalankan.

Pemberdayaan Masyarakat: mendukung program yang melibatkan masyarakat adat dan lokal, sehingga konservasi dapat berjalan selaras dengan kearifan lokal.

Advokasi Kebijakan: menjadi rujukan bagi pemerintah maupun lembaga terkait dalam merumuskan kebijakan konservasi berbasis data ilmiah.


Bidang Keahlian

Tim ahli terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang saling melengkapi, antara lain:

Ekologi dan Biologi Satwa Liar – meneliti habitat dan populasi satwa khas Papua.

Botani dan Kehutanan – mempelajari flora, hutan sagu, serta sistem ekologi rawa.

Sosial dan Antropologi – memahami hubungan masyarakat adat dengan lingkungan.

Ekowisata dan Ekonomi Lingkungan – mengembangkan potensi wisata berkelanjutan yang mendukung konservasi sekaligus ekonomi lokal.

Hidrologi dan Pengelolaan Lahan Basah – meneliti peran rawa dan sistem air dalam menjaga keseimbangan ekosistem.